Apakah kamu tahu tugas seorang detektif. Apakah kamu pernah membaca komik detektif conan. Apakah kamu pernnah menonton film tentang dektetid. Detektif akan mencari informasi dan mengungkap pelaku kejahatan yang sedang diamati. Detektif akan menginformasikan dan menjelaskan terkait kasus yang diamati. Nah tugas seorang scientist seperti halnya seorang detektif. Scientist akan melakukan pengamatan terhadap objek yang diamati. Silahkan antum baca materi tentang Objek IPA dan Pengamatannya
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari alam semesta dan interasi yang terjadi didalamnya. IPA juga sering disebut sains dan para ahli dibidang IPA dikenal sebutan Saintis. IPA terbentuk dari proses penyelidikan yang terus menerus. Peristiwa alam dan segala hal yang terlibat didalamnya meliputi gejala biotik dan gejala abiotik. Gejala Biotik terjadi pada makhluk hidup contoh tumbuhan, hewan dan manusia. Gejala Abiotik terjadi pada benda mati, contoh Gunung, Sungai, angin dll.
Gejala Abiotik
Gejala Abiotik
Penyelidikan IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasi dan dilakukan. Proses - proses yang dimaksud adalah melakukan Mengamati, Mengelompokkan, Memprediksi, Menyimpulkan dan Mengomunikasikan
Mengamati
Ketrampilan mengamati merupakan kemampuan mengamati objek - objek dan fenomena alam menggunakan pancaindera, termasuk melakukan pengukuran menggunakan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi. Pengamatan dapat dilakukan menggunakan alat indera dan mengukur objek yang diamati.
- Melihat merupakan jenis pengamatan menggunakan indra penglihat mata untuk mengetahui bentuk, penampilan atau wujud, warna suatu objek dan peristiwa
- Mendengar merupakan jenis pengamatan menggunakan indra pendengar telinga untuk mengetahui bunyi atau suara suatu objek
- Mencicipi merupakan jenis pengamatan menggunakan indra pengecap lidah untuk mengetahui rasa suatu objek
- Meraba merupakan jenis pengamatan menggunakan indra kulit untuk mengetahui keadaan panas atau dingin serta tekstur kasar atau halus suatu objek
- Mencium merupakan jenis pengamatan menggunakan indra penciuman hidung untuk mengamati bau dari suatu objek
- Mengukur merupakan jenis pengamatan menggunakan alat ukur, misalnya penggaris, jangka sorong dan mikroskop
Mengelompokkan
Ketrampilan mengelompokkan merupakan kemampuan untuk mengelompokkan suatu objek dengan mengamati persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki serta hubungan antarobjek.
Memprediksi
ketrampilan memprediksi merupakan kemampuan untuk membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang , berdasarkan perkiraan pada pola atau hubungan antara fata, konsep dan prinsip dalam ilmu pengetahuan. Apabila hasil prediksi memrlukan pengujian, akan menghasilkan suatu dugaan atau hipotesis.
Menyimpulkan
Ketrampilan menyimpulkan merupakan ketrampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta serta konsep dan prinsip yang diketahui. Inferensi harus berupa pernyataan yang logis yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan atau informasi yang tersedia dan dapat memunculkan prediksi - prediksi baru.
Mengomunikasikan
Ketrampilan mengomunikasikan merupakan ketrampilan untuk menyampaikan fakta serta konsep dan prinsip IPA dalam bentuk audio, Visual atau audio visual. Penyampaian informasi dalam IPA dapat disajikan dalam bentuk kata - kata yang ditulis atau diucapkan, dalam bentuk grafik, bagan, diagram dll.
Penyajian Data dalam bentuk Tabel
Penyajian data dalam bentuk grafik
Jenis - jenis data hasil pengamatan
- Data Kualitatif : Data yang tidak disajikan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh Tanaman mangga memiliki akar tunggang
- Data Kuantitatif: Data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh Tinggi tanaman cabai bertamah 3 cm.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah harus dimiliki ilmuwan ketika menghadapi persoalan - persoalan ilmiah. Sikap ilmiah perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah. Suatu penelitian akan berhasil apabila didukung sikap ilmiah
- Mampu membedakan Opini dan Fakta. Opini merupakan pendapat pribadi yang belum teruji kebenarannya melalui penelitian. Adapun Fakta merupakan hasil penelitian dan kebenarannya sudah teruji
- Keberanian Untuk Mencoba. Rasa ingin tahu tentang sesuatu tidak akan pernah terwujud tanpa keberanian untuk mencoba, Kamu harus berani mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan yang ada di pikiran antum
- Kejujuran. Seorang peneliti harus jujur dalam mengambil dan mengolah data. Tidak ada pemalsuan data dalam pengambilan data meskipun hasilnya tidak sesuai dengan harapannya.
- Teliti. Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus teliti dan tidak boleh melakukan kesalahan karena dapat memengaruhi hasil penelitiannya
- Selalu Ingin Tahu. Seorang yang memiliki sifat ingin tahu biasanya banyak bertanya. Keingin tahuan dan minat atas segala sesuatu merupakan salah satu dasar ditemukannya konsep, teori dan hukum dalam sains.
- Objektif. Seorang peneliti dalam mengemukakan penelitian tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada
- Bekerja sama. Seorang peneliti membutuhkan orang lain agar percobaan berhasil dengan baik
- Terbuka dan Fleksibel. Seorang peneliti bersedia mendengar dan menerima pendapat orang lain serta berpikir positif
- Bertanggungjawab. Seorang peneliti harus bertanggungjawab terhadap hasil penelitiannya, baik secara ilmiah maupun moral
- Ulet dan Gigih. Seorang peneliti tidak boleh cepat berputus asa, jika gagal dalam suatu penelitian dan gigih mencari penyebab kegagalan tersebut
- Mensyukuri